assalamualaikum amizah.....
duhai sang pemilik hati....
kenapakah emosi yg m'usik jiwa itu kembali b'tandang dihatimu...?
kenapa?
mengapa?
ntah knp,
bila emosi itu dtg lagi,
diri ini kadang jadi kurang fikir,
mudah melantunkan rasa hati
rasa kecewa
diri tak lagi dikuasai rasional
tapi kini dbelenggu emosi
lantas kata2 itu mgkn bisa buat ada hati yg terasa
mungkin menimbulkan sesuatu yg bisa m'jeruk rasa
tapi...
apakah salah jika diri ini hanya ingin m'beritahu...
m'beritahu kpd mereka bahawa hati ini dilukai
dilukai jua oleh kata2 mereka
tingkah laku mereka
yg seolah mula m'buang ku dari kamus hdp mereka...
tidakkah mereka tahu,
pedihnya hati ini....
dek rasa diri ini t'buang oleh mereka.....
& diri ini menyuarakan kelukaan itu bukan untuk meluahkan rasa amarah dhati
tapi sekadar ingin m'beritahu yg disana
ubati lah luka dihatiku
luka yg dtg darimu...
tapi adakah mereka m'erti,
m'erti suara yg dtg dari hati ini...
ntahlah,
hati ini pilu...
bila t'kenang keindahan yg pernah dikecapi b'sama sahabat2
suka duka yg pernah diharungi b'sama
tapi kini,
diri ini takut untuk mencipta memori b'sama lagi
jika dulu, samada suka atau duka
asal ianya t'cipta b'sama sahabat2,
pasti ia kan jadi sesuatu yg indah dhati
suka duka itu warna pelangi hidupku
untuk terus dikenangi
tapi kini
walau untuk b'kongsi suka
ku perlu b'fikir beribu kali
bimbang walau yg suka itu bisa jadi duka buatku...
kadang diri ini lebih suka menyendiri
kerna kurasa,ada kala diri ini perlu s'diri, untuk diubat luka dihati....
mungkin diri ku perlu ruang
untuk ku stabilkan kembali emosi
agar kemaafan bisa lagi jadi dendam yg t'indah dhatiku....
agar ku kembali m'ingati kata yg t'metrai dhatiku sejak mengenali sahabat2 ku
kerna kasihku
kerna sayangku
setiap kesakitanku
kurasakan hadiah yg selayaknya buatku dari p'sahabatan ini
kerna sakit itulah penawar duka ku
warna hidupku
untuk kuketahui
bagaimana manisnya rasa memaafkan
lalu dapat kuubati rasa pedih dhatiku
kerna....yg pasti.....
"kemaafan itu benar2 dendam yg t'indah"......buatku
ya Allah ya Tuhanku.....
kembalikanlah rasa itu dihatiku
moga hati ini tak lagi rasa t'luka
tak lagi rasa disakiti....
sesungguhnya hanya KAU yg memahami.....
duhai sang pemilik hati....
kenapakah emosi yg m'usik jiwa itu kembali b'tandang dihatimu...?
kenapa?
mengapa?
ntah knp,
bila emosi itu dtg lagi,
diri ini kadang jadi kurang fikir,
mudah melantunkan rasa hati
rasa kecewa
diri tak lagi dikuasai rasional
tapi kini dbelenggu emosi
lantas kata2 itu mgkn bisa buat ada hati yg terasa
mungkin menimbulkan sesuatu yg bisa m'jeruk rasa
tapi...
apakah salah jika diri ini hanya ingin m'beritahu...
m'beritahu kpd mereka bahawa hati ini dilukai
dilukai jua oleh kata2 mereka
tingkah laku mereka
yg seolah mula m'buang ku dari kamus hdp mereka...
tidakkah mereka tahu,
pedihnya hati ini....
dek rasa diri ini t'buang oleh mereka.....
& diri ini menyuarakan kelukaan itu bukan untuk meluahkan rasa amarah dhati
tapi sekadar ingin m'beritahu yg disana
ubati lah luka dihatiku
luka yg dtg darimu...
tapi adakah mereka m'erti,
m'erti suara yg dtg dari hati ini...
ntahlah,
hati ini pilu...
bila t'kenang keindahan yg pernah dikecapi b'sama sahabat2
suka duka yg pernah diharungi b'sama
tapi kini,
diri ini takut untuk mencipta memori b'sama lagi
jika dulu, samada suka atau duka
asal ianya t'cipta b'sama sahabat2,
pasti ia kan jadi sesuatu yg indah dhati
suka duka itu warna pelangi hidupku
untuk terus dikenangi
tapi kini
walau untuk b'kongsi suka
ku perlu b'fikir beribu kali
bimbang walau yg suka itu bisa jadi duka buatku...
kadang diri ini lebih suka menyendiri
kerna kurasa,ada kala diri ini perlu s'diri, untuk diubat luka dihati....
mungkin diri ku perlu ruang
untuk ku stabilkan kembali emosi
agar kemaafan bisa lagi jadi dendam yg t'indah dhatiku....
agar ku kembali m'ingati kata yg t'metrai dhatiku sejak mengenali sahabat2 ku
kerna kasihku
kerna sayangku
setiap kesakitanku
kurasakan hadiah yg selayaknya buatku dari p'sahabatan ini
kerna sakit itulah penawar duka ku
warna hidupku
untuk kuketahui
bagaimana manisnya rasa memaafkan
lalu dapat kuubati rasa pedih dhatiku
kerna....yg pasti.....
"kemaafan itu benar2 dendam yg t'indah"......buatku
ya Allah ya Tuhanku.....
kembalikanlah rasa itu dihatiku
moga hati ini tak lagi rasa t'luka
tak lagi rasa disakiti....
sesungguhnya hanya KAU yg memahami.....
6 comments:
Orang yang tidak memaafkan, akan sentiasa ‘diikat’ oleh orang yang tidak dimaafkannya. Sebaliknya, jika kita memaafkan, nescaya kita akan terlepas daripada ikatan kemarahan yang membakar diri sendiri. Justeru, Allah telah mengingatkan dalam Al Quran agar kita menolak satu kejahatan dengan satu kebaikan.
~ & Percayalah, kebencian dan kemarahan kita terhadap seseorang (lebih-lebih lagi kepada orang yang kita cintai) adalah lebih menyeksa diri sendiri berbanding dia yang kita marahkan. Kemarahan seumpama ‘bom jangka’ yang menunggu saat untuk meledak di dalam diri kita. Ia boleh menjelma menjadi satu penyakit yang sangat menyakitkan. ......”. ~
~ '....& Tirulah sifat Al A’ffu (Maha Pemberi Maaf) Allah SWT… yang terus-terusan memaafkan kesalahan hamba-Nya selagi kita sudi bertaubat. Hanya dosa syirik, selain itu… pengampunan Allah tidak bertepi dan “bertapi” lagi."....~
~...Kemarahan itu adalah “api” dalam hati kita. Ia panas dan membahang dalam diri. Manakala kemaafan umpama salju dingin yang akan memadamkannya...~
kerna jika kita tidak maafkan orang lain, samalah dengan tidak memaafkan diri sendiri. Hati kita akan lebih menderita kerana itu.
pinjam dr status seorg teman(baca w. afifah) @ wall fbnya; Seringkali kta tfikir bgmn mulia & bersihny hati nabi kta.ttp tsenyum apbl dbenci,ttp tenang apbl dmusuhi,ttp mbantu walau dsakiti,ttp menyeru walau diusir pergi...knp kta mudah benci apbl dkasari?mdh putus asa apbl pkara yg kta lakukan x mjadi? mdh kecewa apbl org lain x memahami? mdh tguris apbl dlukai?...
- ayuh! kta tarbiyah diri agar sgl yg indah mhiasi pribadi,krn qudwah kta adlh Rasulullah S.A.W...itulh sifat hmba Allah yg hakiki.
Selawat & Salam ke atas Baginda yg kita cintai
Post a Comment